Sebarkan Syiah, Sudan Tutup Pusat Kebudayaan Iran dan Usir Diplomatnya
Kelompok Syiah juga dikenal
menfasilitasi perjalanan tahunan wartawan Sudan untuk mengunjungi Iran
serta menyelenggarakan kompetisi menulis
sudantribune.com
Seorang pejabat dari kementrian luar negeri yang meminta untuk tidak disebut namanya mengatakan pada Senin malam pihaknya telah perwakilan Iran di negeri itu untuk segera meninggalkan Khartoum.
“Kementrian Luar Negeri Sudan memanggil kuasa usaha Iran di Khartoum dan mengatakan kepadanya keputusan menutup 3 pusat kebudayaan dan memberikan waktu selama 72 jam kepada para staf kebudayaan tersebut untuk meninggalkan negara ini,” ujarnya dikutib Sudantribune.com, Selasa kemarin.
“Pemerintah Sudan mengambil keputusan itu dikarenakan meningkatnya aktifitas penyebaran ajaran Syiah yang dilakukan oleh pusat kebudayaan Iran.”
Seorang pengamat Syiah tidak mau disebut namanya menjelaskan bahwa kemungkinan pemerintah mengelurkan keputusan ini karena dibawah tekanan internal dan eksternal dari negara negara teluk ini, yang khawatir tentang pengaruh penyebaran Syiah di tepi barat dari laut merah.
Pengamat menjelaskan lagi bahwa pemerintah menghadapi tekanan dan pengaruh kelompok gerakan Islam yang telah banyak berbicara tentang bahaya Syiah melalui mimbar-mimbar masjid dan di halaman surat kabar.
Pusat Kebudayaan Iran pertama kali diresmikan pada tahun 1988 pada masa pemerintahan Sadiq Al-Mahdi sebelum munculnya kudeta yang dipimpin oleh Umar Hassan al-Basyir.
Kegiatan pusat kebudayaan Iran berfokus kepada kursus- kursus belajar bahasa Persia sebagaimana setiap markaz memiliki perpustakaan yang terbuka untuk umum.
Kelompok Syiah juga dikenal menfasilitasi perjalanan tahunan wartawan Sudan untuk mengunjungi Iran serta menyelenggarakan kompetisi menulis.
Bahkan untuk pertama kalinya sebuah penyelenggaraan terbuka merayakan hari kelahiran “Imam Mahdi” di selatan Khartoum tahun 2009 yang dihadiri seribu pengikut Syiah di Sudan.
Bulan lalu, tokoh media Mesir Ahmad al-Maslamani memicu kontroversi setelah berbicara di sebuah acaranya tentang perkembangan penyebaran ideologi Syiah di Sudan.
Ia sempat mengatakan bahwa jumlah pengikut Syiah di Sudan telah mencapai 12.000 orang sebagian besar dari mahasiswa yang menghadiri lokakarya mingguan yang diadakan oleh Atase Kebudayaan Iran.*/Abdurrahman Sibghotallah (Sudan)
Tiada ulasan:
Catat Ulasan